MATERI
PEMBELAJARAN
KORESPONDENSI NIAGA
Dasar-Dasar
Komunikasi Kantor
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam berinteraksi dengan orang lain, tanpa komunikasi mustahil ada respon dari
orang lain. Komunikasi membuat seseorang dapat mengembangkan keterampilan
berbicara untuk dapat bersosialisasi dilingkungan tempat kerja, rumah, bahkan
sampai di masyarakat.
Dengan komunikasi yang santun, budi bahasa
yang baik, senyum yang ikhlas, ramah dan sopan, juga ringan dalam mengucapkan
terima kasih dan permohonan maaf, akan mewujudkan rasa saling menghormati dan
kerja sama yang semakin erat, sehingga meningkatkan produktifitas kerja
karyawan yang dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan.
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang
berarti memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli,
antara lain sebagai berikut.
1.
Menurut Mc. Farland,
komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antara manusia.
2.
Menurut Keith Davis dalam
bukunya Human Relation at Work, komunikasi adalah proses
jalur informasi dan pengertian dari seseorang dari seseorang ke orang lain.
3.
Menurut Dr. Phil Astrid
Susanto dalam bukunya komunikasi dalam Teori dan
Praktek, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang mengandung arti.
4.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang
atau lebih, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi dapat pula
berarti hubungan atau kontak.
5.
Dalam Ensiklopedia
Administrasi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide dari sumber berita
ke suatu tempat tujuan.
6.
Dalam Kamus Administrasi
Perkantoran, komunikasi adalah penyampaian warta yang mengandung bermacam-macam
keterangan dari seseorang kepada orang lain.
Berdasarkan
beberapa pengertian komunikasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses kegiatan
penyampaian warta/pesa/berita yang mengandung arti dari satu pihak ke pihak
lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian.
2.
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan yang paling
banyak dilakukan oleh manusia, dimanapun, kapanpun, dan siapapun akan melakukan
kegiatan ini, baik dikantor, disekolah, atau dimana saja setiap orang harus
dapat bersosialiassi dengan lingkungannya. Salah satu cara menyesuaikan diri
adalah dengan berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi yang buruk akan menghambat
individu untuk menyampaikan ide (baca Foktor-faktor penghambat
komunikasi) , sedangkan komunikasi yang lancar sebaliknya akan
memperlancar informasi/ide dari satu pihak ke pihak lain. Berikut ini
dijelaskan Unsur-Unsur Komunikasi.
1.
Comunicator (penyampai)
Comunicator
adalah orang yang menyampaikan informasi/ide atau pesan. Komunikator dapat
berupa perorangan maupun kelopok. Contohnya, Guru yang memberikan materi
pelajaran dikelas.
2.
Communicate (pendengar)
Comunicate/komunikan
merupakan orang yang menerima/mendengar pesan/ide dari comunikator/penyampai.
Komunikan ini dapat berupa perorangan atau kelompok. Contoh, siswa yang
mendengarkan guru menyampaikan materi.
3. Message (pesan)
3. Message (pesan)
Unsur
berikutnya adalah pesan/ide atau informasi yang mengandung arti yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, gambar, suara,
warna, tulisan, sandi, perasaan, dll. Contoh. Spanduk iklan, Rambu lalu lintas.
4.
Media
Media
atau alat penyampai pesan yang berguna untuk menyampaikan pesan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contoh, telepon, televisi, surat, internet,
dll.
5.
Feedback (respon)
Unsur
terakhir dalam komunikasi adalah tanggapan/respon dari pihak
komunikan/pendengar terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Respon
dari komunikan juga beragam diantaranya adalah.
·
Zero Feedback, yaitu
pesan yang diterima oleh komunikan dari komunikator yang tidak dimengerti oleh
komunikan. Biasanya terjadi jika pendengar tidak paham terhadap apa yang
disampaikan penyaji.
·
Possitive Feedback, adalah
respon mengerti dari komunikan kepada komunikator.
·
Neutral Feedback, adalah
respon yang tidak memihak, artinya pendengar tidak mendukung maupun menentang.
·
Negative Feedback, merupakan
kebalikan dari neutral feedbak, dimana pendengar memberikan respon yan
gmnyudutkan penyaji/komunikator.
Selain
lima unsur diatas ada pula beberapa pendapat yang mamasukkan satu unsur lain
yakni barrier (hambatan), barrier adalah hambatan pada saat melakukan
komunikasi.
3.
Faktor-Faktor Penghambat
Komunikasi
Komunikasi akan berjalan lancar bila tidak
terjadi berbagai kendala pada saat komunikasi berlangsung. Alangkah tidak
nyamannya apabila kita sedang serius berkomunikasi tiba-tiba terhambat hanya
karena hal-hal yang sepele. Apalagi jika sedang berbincang serius mengenai
urusan pekerjaan. Pasti sangat merepotkan. Agar komunikasi berjalan efektif
(baca unsur-unsur komunikasi).
Berikut ini akan sedikit dibahas beberapa faktor penghambat komunikasi.
1.
Kurangnya Kecakapan
Penyampai
yang kurang baik dalam menyampaikan pesan seperti gugup, berbicara
terbata-bata, gemetar, ataupun sikap lainnya, tak pelak akan mengesalkan si
pendengar. Walaupun pesan yang akan disampaikannya penting, namun dengan
kemasan yang kurang menarik audiens tentu kurang respon dengannya. Adapun cara
mengatasinya si penyampai pesan harus banyak berlatih agar lebih terampil
berbicara.
2.
Ketepatan Sikap
Sikap
yang tidak tepat pada saat berkomunikasi juga mendukung penghalang komunikasi
yang efektif, contohnya adalah sikap meremehkan pendengar, ataupun sebaliknya
sikap meremehkan komunikator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalin sikap
kooperatif, (simpatik, memperhatikan dengan seksama) tentunya dibutuhkan
komunikasi awal yang baik.
3.
Miskin Materi
Materi
menjadi hal penting pada saat komunikasi, sedikitnya materi pembicaraan
mengakibatkan audiens cepat bosan, dan informasi yang disampaikan juga menjadi
kurang detail. Mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali menambah wawasan
dan banyak menimba ilmu.
4.
Kurang Sensistif
Selain
harus memiliki penguasaan materi yang baik, pemateri juga harus memahami siuasi
audiens, jangan sampai materi yang disampaikan menjadi mubazir karena tidak
sesuai dengan daya nalar penontonnya. Solusinya komunikator harus membiasakan
diri dan melihat sistem sosial yang ada di hadanpannya.
5.
Kesalahan Bahasa
Bijak-bijaklah
menggunakan bahasa, sebab bahasa yang memiliki makna ganda akan menimbulkan
salah tafsir bagi pendengar. Beberapa bahasa juga mungkin berbeda antara satu
wilayah dengan wilayah lain. Pemecahan masalahnya dengan menggunakan istilah
yang tidak ambigu, juga dengan memilih bahasa resmi saja.
6.
Jarak
Jarak
antara audiens dengan pemateri sedikit banyak akan mempengaruhi daya tangkap
indera pendengaran. Untuk mengatasinya gunakanlah media seperti handphone,
internet, speaker, dll.
7.
Monoton
Komunikator
yang berbicara terus menerus dan tidak memberikan kesempatan untuk bertanya
kepada komunikan akan menghambat komunikasi, karena tidak diketahui apakah
tujuan penyampaian sudah tercapai atau belum. Cata mengatasinya, berilah
kesempatan komunikan untuk mengungkapkan pendapatnya agar komunikasi menjadi
lebih efektif.
4.
Cara Mengatasi Hambatan
Berkomunikasi
Setelah mengetahui berbagai macam faktor
penghambat komunikasi maka untuk mengatasi berbagai macam hambatan tersebut
dapat dilakukan hal-hal berikut ini.
1. Membuat suatu pesan secara
lebih berhati-hati
Tentukanlah
maksud dan tujuan komunikasi, serta komunikan yang akan dituju. Pelajari apa
yang dikehendaki oleh komunikan, gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah
dipahami dan tidak bertele-tele, jelaskan inti permasalahan yang penting,
tekankan dan telaah ulang inti-inti yang penting.
2. Meminimalkan gangguan dalam
proses komunikasi
Komunikasi
harus berupaya dapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada
pesan yang disampaikan. Komunikator yang menyampaikan pesan secara lisan (oral)
akan lebih efektif bila lokasi atau tempat berkomunikasi dalam situasi yang
nyaman dan tenang, tempat duduk yang teratur, rapi, ruangan yang sejuk, dan
lain-lain sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang
berarti.
3. Mempermudah upaya umpan
balik antara si pengirim dan si penerima pesan
Cara
dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik, agar
menghasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan. Agar umpan balik dapat
berlangsung dengan cepat, maka komunikator dapat memilih media apa yang akan
digunakan.
No comments:
Post a Comment